Halaman

Jumat, 04 Mei 2012

Motivasi Hidup

Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu,
tetapi yang lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang
dan tidak pernah memiliki keberanian untuk mengutarakan cintamu kepadanya.

Masa depan yang cerah selalu tergantung kepada masa lalu yang dilupakan,
kamu tidak dapat hidup terus dengan baik jika kamu tidak melupakan kegagalan
dan sakit hati di masa lalu.

Jangan pernah mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba
jangan pernah menyerah jika kamu masih merasa sanggup
jangan pernah mengatakan kamu tidak mencintainya lagi
jika kamu masih tidak dapat melupakannya.
Memberikan seluruh cintamu kepada seseorang
bukanlah jaminan dia akan membalas cintamu!
Jangan mengharapkan balasan cinta,
tunggulah sampai cinta berkembang di hatinya,
tetapi jika tidak, berbahagialah karena cinta tumbuh dihatimu.

Apabila cinta tidak berhasil... bebaskanlah dirimu... biarkan hatimu melebarkan sayapnya dan terbang ke alam bebas LAGI... Ingatlah bahwa kau mungkin menemukan cinta dan kehilangannya... tapi ketika cinta itu mati, kau TIDAK perlu mati bersamanya.

Kata cinta sangat mudah diucapkan, tapi rasa sayang sulit untuk diungkapkan, hanya orang-orang yang peka terhadap kasih sayang yang bisa merasakannya.

Cinta adalah memperhatikan dan memberi, tanpa berharap untuk diperhatikan dan diberi. (Buccek Depp; Brownies)

Cinta seperti api, kitak tidak tahu apakah ia menghangatkan atau membakar kita. (Joan Crawford)

Kadang kala, orang yang kau cintai adalah orang yang paling menyakiti dirimu. Kadang kala pula, teman yang membawamu ke dalam pelukannya dan menangis bersamamu adalah cinta yang tidak kau sadari...

Mencintai... Bukanlah bagaimana kau melupakan, melainkan bagaimana kau memaafkan. Bukan bagaimana kau mendengarkan, melainkan bagaimana kau mengerti. Bukan apa yang kau lihat, melainkan apa yang kau rasakan.

Jumat, 13 April 2012

Asas Bimbingan dan Konseling

Penyelenggaraan layanan dan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling selain dimuati oleh fungsi dan didasarkan pada prinsip-prinsip tertentu, juga dituntut untuk memenuhi sejumlah asas bimbingan. Pemenuhan asas-asas bimbingan itu akan memperlancar pelaksanaan dan lebih menjamin keberhasilan layanan/kegiatan, sedangkan pengingkarannya akan dapat menghambat atau bahkan menggagalkan pelaksanaan, serta mengurangi atau mengaburkan hasil layanan/kegiatan  bimbingan dan konseling itu sendiri.
Betapa pentingnya asas-asas bimbingan konseling ini sehingga dikatakan sebagai jiwa dan nafas dari seluruh kehidupan layanan bimbingan dan konseling. Apabila asas-asas ini  tidak dijalankan dengan baik, maka penyelenggaraan bimbingan dan konseling akan berjalan tersendat-sendat  atau bahkan terhenti sama sekali.

Asas- asas  bimbingan dan konseling tersebut adalah :

  1. Asas Kerahasiaan (confidential); yaitu asas  yang menuntut dirahasiakannya segenap data dan keterangan peserta didik  (klien) yang menjadi sasaran layanan, yaitu data atau keterangan yang tidak boleh dan tidak layak diketahui orang lain. Dalam hal ini, guru pembimbing  (konselor) berkewajiban memelihara dan menjaga semua data dan keterangan itu sehingga kerahasiaanya benar-benar terjamin,
  2. Asas Kesukarelaan; yaitu asas yang menghendaki adanya kesukaan dan kerelaan peserta didik (klien) mengikuti/ menjalani layanan/kegiatan yang diperuntukkan baginya. Guru Pembimbing (konselor) berkewajiban membina dan mengembangkan kesukarelaan seperti itu.
  3. Asas Keterbukaan; yaitu asas yang menghendaki agar peserta didik (klien)  yang menjadi sasaran layanan/kegiatan bersikap terbuka dan tidak berpura-pura, baik dalam memberikan keterangan tentang dirinya sendiri maupun dalam menerima berbagai informasi dan materi dari luar yang berguna bagi pengembangan dirinya. Guru pembimbing (konselor) berkewajiban mengembangkan keterbukaan peserta didik (klien). Agar peserta didik (klien) mau terbuka, guru  pembimbing (konselor) terlebih dahulu bersikap terbuka dan tidak berpura-pura. Asas keterbukaan ini bertalian erat dengan asas kerahasiaan dan  dan kekarelaan.

Jenis-Jenis Pelayanan Bimbingan dan Konseling

Jenis-Jenis Pelayanan Bimbingan dan Konseling

Dalam rangka pencapaian tujuan Bimbingan dan Konseling di sekolah, terdapat beberapa jenis layanan yang diberikan kepada siswa, diantaranya:
  • Layanan Orientasi; layanan yang memungkinan peserta didik memahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah dan obyek-obyek yang dipelajari, untuk mempermudah dan memperlancar berperannya peserta didik di lingkungan yang baru itu, sekurang-kurangnya diberikan dua kali dalam satu tahun yaitu pada setiap awal semester. Tujuan layanan orientasi adalah agar peserta didik dapat beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru secara tepat dan memadai, yang berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman.

  • Layanan Informasi; layanan yang memungkinan peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi (seperti : informasi belajar, pergaulan, karier, pendidikan lanjutan). Tujuan layanan informasi adalah membantu peserta didik agar dapat mengambil keputusan secara tepat tentang sesuatu, dalam bidang pribadi, sosial, belajar maupun karier berdasarkan informasi yang diperolehnya yang memadai. Layanan informasi pun berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman.
  • Layanan Konten; layanan yang memungkinan peserta didik mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik dalam penguasaan kompetensi yang cocok dengan kecepatan dan kemampuan dirinya serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya, dengan tujuan agar peserta didik dapat mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik. Layanan pembelajaran berfungsi untuk pengembangan.
  • Layanan Penempatan dan Penyaluran;layanan yang memungkinan peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran di dalam kelas, kelompok belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang, kegiatan ko/ekstra kurikuler, dengan tujuan agar peserta didik dapat mengembangkan segenap bakat, minat dan segenap potensi lainnya. Layanan Penempatan dan Penyaluran berfungsi untuk pengembangan.
  • Layanan Konseling Perorangan;layanan yang memungkinan peserta didik mendapatkan layanan langsung tatap muka (secara perorangan) untuk mengentaskan permasalahan yang dihadapinya dan perkembangan dirinya. Tujuan layanan konseling perorangan adalah agar peserta didik dapat mengentaskan masalah yang dihadapinya. Layanan Konseling Perorangan berfungsi untuk pengentasan dan advokasi.